Copper Waterstop

Dalam pelaksanaan pekerjaan Dam Ponre ponre ini menggunakan material Copper waterstop untuk menahan aliran air dibawah concrete. Selain itu digunakan pula PVC waterstop.

Adapun pemakaian Copper waterstop ini pada seluruh joint concrete. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian lain dari blog ini.

Untuk kesuluruhan bangunan dam ini menggunakan 3 type, diantaranya :

• Type A : Perimetric Joint pada Plinth dengan Starter Slab
• Type B : Compression Joint & Construction Joint pada Face Slab
• Type C : Joint pada Parapet Wall

Berikut ini pembahasan mengenai cara pelaksanaan aneling copper tersebut.

1. Peralatan :

• LPG & Oxigen, lengkap beserta regulator dan selang
• Stang Las Blander "RED ANT"
• Sikat kawat / Ampelas
• Cutter gerinda

2. Material :

• Copper waterstop
• Copper welding rod "

3. Proses :

• Pertama bersihkan bagian ujung copper yang akan disambung menggunakan sikat kawat atau ampelas
• Pertemukan kedua sisi yang akan disambung
• Laksanakan penyambungan seperti menyolder pada timah
• Bakar copper rod hingga titik leleh, lelehan tersebut yang menyambungkan kedua sisi copper tersebut
  

4. Pemeliharaan :

• Lindungi T copper waterstop dengan frame
• Lindungi Straight copper dengan Plat gelombang
  

Seluruh pekerjaan ini dilaksanakan oleh Murinda Iron Steel

Baca Selengkapnya ...

Starter Slab & Face Slab

STARTER SLAB


Starter Slab merupakan lapisan beton penutup awal permukaan yang membatasi daerah miring pada plinth dan daerah horizontal.

Ada beberapa joint yang ada pada permukaan ini, diantaranya :
- Perimetric Joint
- Vertical Expansion Joint
- Vertical Compression Joint
- Joint between Parapet with Face Slab.










































FACE SLAB

Face Slab merupakan lapisan beton penutup yang berfungsi menahan air yang ada di penampungan.

Dalam menentukan tebal Face Slab, kita harus mengetahui tinggi genangan air design. Dengan ketentuan sebagai berikut :

Tinggi Air Genangan (H) dan Tebal Face Slab (t)
- Jika H > 100 m, maka t = 0.3 m + 0.002H atau t = 0.3 m + 0.004H
- Jika H = 50 m ~ 100 m, maka t = 0.3 m
- Jika H < 100 m, maka t = 0.25 m

Untuk bendungan Ponre-Ponre ini ditentukan tinggi genangan sebesar 51.5 m, maka tebal face slab yang dipergunakan adalah 0.3 m.

Baca Selengkapnya ...

Plinth

Plinth merupakan bangunan bangunan pondasi utama sebuah bendungan. Untuk bendungan tipe CFRD, plinth ada aturan baku yang harus dipenuhi.

Tebal plinth (m) = 0.3 + 0.003h
dimana : h = tinggi genangan air waduk

Rebar yang dipergunakan pada bangunan ini adalah rebar ulir D22 untuk Main Rebar dan D13 untuk Upper dan Bottom Rebar.

Dalam struktur Plinth ada beberapa material yang tergabung secara teratur, menjadi satu kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan.

Material - material yang dimaksud itu, diantaranya :
- PVC waterstop
- Copper waterstop (waterstop tembaga)
- Neoprene Rod Ø 12 mm
- Neoprene Filler
- Felt Strip
- Soft Timber 12 mm
- Mastic Filler
- PVC Hypalon Sheet

Type plinth yang berada di proyek ini ada beberapa macam. Setiap section plinth dibedakan atas besarnya sudut terhadap garis design.

Rock Anchor yang digunakan pada plinth ini menggunakan rebar D32 yang panjangnya sangat bervariasi, tergantung kedalaman batuan keras aktual terhadap garis design. Disini kita menggunakan rebar produksi Krakatau Steel, Barawaja dan Interworld Steel.

Panjang standar yang disyaratkan 2,7 m. Namun pada pelaksanaannya ada yang mencapai 4,9 m.

Pelaksanaan semua pekerjaan mayoritas dikerjakan oleh PT. Murinda Iron Steel.

Baca Selengkapnya ...

Pendahuluan

Bendungan ini direncanakan selesai tahun 2008.

Bangunan pendukung berupa : Spillway, Divertion Tunnel, Outlet Tunnel, Steel Bridge.

Pekerjaan Sipil dan Struktur dikerjakan oleh PT. Murinda Iron Steel.

Pekerjaan bor dan grouting oleh CV. Hartono Boring dan CND Geotechnic.

Pekerjaan Galian dan urugan oleh PT. Hillcon Jaya Sakti.

Supply material dan alat oleh PT. Yamamas.

Baca Selengkapnya ...